Di era modern seperti saat di media
sosial sudah berubah tidak hanya sebagai situs fasilitas komunikasi
online namun juga sebagai jembatan dalam berbagai kegiatan masyarakat
maya. Mulai dari keperluan bisnis hingga membentuk komunitas semuanya
bisa dilakukan melalui media sosial seperti Facebook, #Twitter maupun situs lainnya.
Namun tahukah Anda bahwa mempunyai
kebiasaan mengakses situs media sosial selama berjam-jam dalam sehari
bisa menjadi indikasi bahwa kita sedang mengalami masa depresi. Hal ini
secara resmi diungkap oleh kelompok peneliti dari Kanada lewat sebuah
studi terhadap pengaruh penggunaan #media sosial.
Hasilnya ternyata mayoritas pengguna media sosial yang notabenenya
masih tergolong usia muda, mengalami masalah berat atau pun depresi
dalam berbagai bentuk.
Untuk menghindarkan kita dari resiko
buruk penggunaan media sosial yang berlebihan, kita bisa menyimak
informasi tentang hasil penelitian lengkapnya berikut ini.
Banyak Menyerang Para Remaja
Penelitian tentang adanya hubungan
kondisi depresi dengan penggunaan media sosial yang berlebihan dilakukan
oleh tim International Association of CyberPsychology, Training &
Rehabilitation (iACToR) dari Kanada. Lewat penelitian tersebut, telah di
observasi sebanyak 750 subjek yang berusia antara 13 sampai 17 tahun.
Mereka merupakan remaja yang yang masih berstatus sebagai pelajar
ataupun mahasiswa di kawasan Ontario Kanada.
Lewat studi tersebut, peneliti coba untuk mengungkap seperti apakah efek dari penggunaan smartphone khususnya akses media sosial yang terlampau banyak terhadap karakteristik atau kepribadian subjek penelitian. Hasilnya cukup mencengangkan, bahwa mayoritas dari subjek tersebut ternyata mengalami depresi dan menggunakan media sosial sebagai objek pelampiasan.
Hasil penelitian yang diunggah dalam
jurnal Cyberpsychology, Behavior, and Social Networking tersebut juga
mengungkap adanya resiko gangguan mental dari para pengguna media
sosial. Dalam hal ini tentunya ada ukuran penggunaan layanan media
sosial yang berlebihan, yakni hingga berjam-jam dalam sehari.
Menimbulkan Candu Dan Meningkatkan Rasa Depresi
Pada sejumlah artikel sebelumnya kita
sudah sering membahas tentang dampak negatif penggunaan media sosial.
Salah satunya yang paling menakutkan yakni adanya kemungkinan adiktif
atau bersifat candu terhadap penggunanya.
Inilah yang juga coba disampaikan oleh
tim peneliti iACToR. Salah satu anggota menyatakan bahwa pembatasan
pengguna dalam mengakses media sosial sangatlah diperlukan. Kebiasaan
mengunjungi media sosial hingga berjam-jam dalam sehari memungkinkan
adanya rasa candu yang timbul dalam diri kita. Bahkan resiko tersebut
cenderung akan mengalahkan hal-hal penting lain dalam hidup seseorang.
“Kapasitas penggunaan media sosial
harusnya dibatasi sebagaimana mestinya. Jika digunakan terus menerus
dalam jangka waktu berjam-jam, maka hal tersebut akan menciptakan rasa
candu bagi para pengakses dan akan mengubah cara pandang penggunanya
bahwa media sosial termasuk ke hal primer di dalam kehidupannya,” jelas
tim peneliti.
Timbul Akibat Kurangnya Aktivitas Fisik
Selama proses penelitian berlangsung,
tim juga mencatat apakah penyebab seseorang bisa ketagihan menggunakan
media sosial dan sulit untuk berhenti menggunakannya. Hasil penelitian
menyebut bahwa mayoritas dari subjek tersebut ternyata tidak memiliki
kegiatan lain yang cukup untuk mengisi waktunya. Terutama pada malam
hari, aktivitas fisik cenderung lebih banyak dimanfaatkan untuk sesuatu
yang kurang bermanfaat.
“Media sosial berfungsi sebagai alat
komunikasi dan pencari informasi jika memang dibutuhkan, namun hal
tersebut bisa berubah fungsi 360 derajat menjadi sebuah `pengisi dahaga`
penggunanya ketika sedang kesepian,” tulis hasil penelitian.
Jika kondisi ini dibiarkan terus
berlarut, kemungkinan akan adanya depresi tingkat lanjut sangat mungkin
terjadi. Jika memang sampai pada tahap tersebut, risikonya bisa sampai
menyebabkan depresi berat, tindakan bunuh diri ataupun cyberbullying.
Sebagai penutup tim peneliti menyarankan
agar semua pihak utamanya keluarga mampu mendorong generasi muda untuk
lebih banyak atau paling tidak mengimbangi kegiatan harian dengan
aktivitas fisik seperti olahraga atau menjalankan hobi yang lain.
“Sudah seharusnya fungsi dari
media sosial dibatasi. Selagi masih ada waktu dan belum terlambat, kini
peran orang tua yang harus mengawasi anak mereka agar tidak terjadi
hal-hal yang tidak diinginkan.”
Comments
Post a Comment