Jika kalian mendengar Pokemon Go,kalian pasti tau Game yang satu ini,yaa...Game yang lagi populer ini lg digemari di seluruh dunia.Jika Anda adalah salah satu orang yang keranjingan bermain game Pokemon Go, maka bisa jadi Anda hanya berfokus pada permainan saja. Tentu saja hal ini kurang bijak jika Anda tidak menelusuri bagaimana game ini tercipta. Ya, dibalik sebuah produk atau karya pastinya akan ada orang yang di belakangnya. Begitulah yang juga terjadi pada permainan atau game yang sedang populer saat ini yaitu Pokemon Go.
Ya, game berkonsep augmented-reality ini memang sedang nge-hits dan sangat viral di media sosial. Sejak diluncurkan pada 6 Juli lalu, game ini tercatat sudah memiliki pengguna yang mencapai 10 juta orang. Tentu saja catatan ini sesuatu yang fantastis diaman ada rekor yang terukir di dalamnya dengan mengalahkan aplikasi populer lain seperti, Facebook, Snapchat, Instagram dan Whatsapp.
Dan di balik kesuksesan ini, perlu kita ketahui bahwa ada orang atau penciptanya yaitu John Hanke. Siapakah John Hanke ini? Berikut ulasannya.
Pada awalnya memang Hanke tidak langsung membuat Pokemon Go, tapi terlebih dahulu membuat Meridian 59, sebuah #game yang menganut konsep MMO (massively multiplayer online game) yang bisa dimainkan oleh beberapa orang. Dari game inilah Hanke langsung mempunyai visi besar untuk mencipatakan game yang terintegrasi dengan lokasi wilayah secara nyata
Setelah membuat game Meridian 59, di tahun 2000 Hanke membuat aplikasi Keyhole yang mampu mengintegrasikan GPS dengan peta permukaan di dunia. Dengan kecanggihan ini tak ayal bila kemudian Keyhole dibeli oleh Google untuk dikembangkan menjadi aplikasi cikal bakal dari Google Earth yang terkenal saat kini. Setelah sukses dengan aplikasi Keyhole, Hanke melanjutkan usahanya dengan mengembangkan game berbasis GPS.
Pekerjaan Hanke semakin nyata dengan didirikannya Niantic Labs pada tahun 2010. Niantic Labs sendiri adalah sebuah perusahaan rintisan (#startup) yang berdiri di bawah dana sokongan Google dengan misi untuk menciptakan game terintegrasi data GPS sehingga bisa dimainkan secara nyata.
Produk game pertama yang diluncurkan Niantic Labs pada tahun 2012 adalah Ingress. Game Ingress ini sendiri akan memungkinkan pengguna untuk bermain di area yang terlihat di GPS. Saat diluncurkan game Ingress mendapat respon positif di kalangan pecinta game. Dari respon yang baik ini, Hanke semakin bersemangat untuk mengembangkan game lain.
Nah dari sinilah kemudian muncul ide pengembangan game Pokemon Go di tahun 2014. Pada tahun yang sama ini juga Google dan Pokemon Company telah bekerja sama guna merayakan April Fools Day. Dalam April Fools Day itu, pengguna aplikasi Google Map dihibur dengan kemunculan Pokemon di dalamnya. Karena respon yang baik, maka kemudian Hanke semakin yakin dengan game Pokemon Go.
Game Pokemon sendiri dibuat Hanke bersama tim dengan dana mencapai US$ 25 juta yang didapat dari Google, Nintendo dan Pokemon Company. Dalam pembuatannya ini Hanke menggunakan data yang sebelumnya di dapat dari permainan Ingress. Tapi tak sekedar menggunakan data dari game Ingress, karena Hanke juga menambahkan fitur lain seperti Pokestop dan Gym yang dapat lebih memanjakan pengguna game Pokemon Go. Dengan segala persiapan dan dukungan yang ada akhirnya game Pokemon Go ini hadir pada tanggal 6 Juli lalu di beberapa negara seperti Amerika Serikat, Australia dan Selandia Baru.
Sejak hari pertama peluncuran, game karya John Hanke ini langsung banyak diminati. Tak ayal bila kemudian berhasil menduduki urutan tertinggi di toko aplikasi #Android maupun iOS. Tak hanya itu game yang didukung oleh Pokemon Company yang bekerja sama dengan Nintendo dan Niantic Labs ini juga mampu menarik keuntungan hingga US$ 2 juta per hari.
Ya, game berkonsep augmented-reality ini memang sedang nge-hits dan sangat viral di media sosial. Sejak diluncurkan pada 6 Juli lalu, game ini tercatat sudah memiliki pengguna yang mencapai 10 juta orang. Tentu saja catatan ini sesuatu yang fantastis diaman ada rekor yang terukir di dalamnya dengan mengalahkan aplikasi populer lain seperti, Facebook, Snapchat, Instagram dan Whatsapp.
Dan di balik kesuksesan ini, perlu kita ketahui bahwa ada orang atau penciptanya yaitu John Hanke. Siapakah John Hanke ini? Berikut ulasannya.
Pengembangan Dalam Waktu 20 Tahun
Kesuksesan game Pokemon Go saat ini ternyata sangat sesuai dengan apa yang telah dikerjakan John Hanke (Hanke) sejak tahun 1996. Ya, game Pokemon Go yang berbasis augmented-reality ini memang sudah dirintis oleh Hanke ini sejak lama ketika ia masih menjadi mahasiswa. Maka dari sini muncul angka yaitu 20 tahun hingga kemudian game ini di rilis dan menjadi game populer. Sebuah waktu yang memang sebading dengan kemudian apa yang kini diperoleh Hanke.Pada awalnya memang Hanke tidak langsung membuat Pokemon Go, tapi terlebih dahulu membuat Meridian 59, sebuah #game yang menganut konsep MMO (massively multiplayer online game) yang bisa dimainkan oleh beberapa orang. Dari game inilah Hanke langsung mempunyai visi besar untuk mencipatakan game yang terintegrasi dengan lokasi wilayah secara nyata
Membuat Aplikasi Keyhole dan Mendirikan Niantic Labs
Setelah membuat game Meridian 59, di tahun 2000 Hanke membuat aplikasi Keyhole yang mampu mengintegrasikan GPS dengan peta permukaan di dunia. Dengan kecanggihan ini tak ayal bila kemudian Keyhole dibeli oleh Google untuk dikembangkan menjadi aplikasi cikal bakal dari Google Earth yang terkenal saat kini. Setelah sukses dengan aplikasi Keyhole, Hanke melanjutkan usahanya dengan mengembangkan game berbasis GPS.
Pekerjaan Hanke semakin nyata dengan didirikannya Niantic Labs pada tahun 2010. Niantic Labs sendiri adalah sebuah perusahaan rintisan (#startup) yang berdiri di bawah dana sokongan Google dengan misi untuk menciptakan game terintegrasi data GPS sehingga bisa dimainkan secara nyata.
Dari Game Ingress ke Pokemon Go
Produk game pertama yang diluncurkan Niantic Labs pada tahun 2012 adalah Ingress. Game Ingress ini sendiri akan memungkinkan pengguna untuk bermain di area yang terlihat di GPS. Saat diluncurkan game Ingress mendapat respon positif di kalangan pecinta game. Dari respon yang baik ini, Hanke semakin bersemangat untuk mengembangkan game lain.
Nah dari sinilah kemudian muncul ide pengembangan game Pokemon Go di tahun 2014. Pada tahun yang sama ini juga Google dan Pokemon Company telah bekerja sama guna merayakan April Fools Day. Dalam April Fools Day itu, pengguna aplikasi Google Map dihibur dengan kemunculan Pokemon di dalamnya. Karena respon yang baik, maka kemudian Hanke semakin yakin dengan game Pokemon Go.
Ciptakan Pokemon Go dengan Dana Mencapai US$ 25 Juta
Game Pokemon sendiri dibuat Hanke bersama tim dengan dana mencapai US$ 25 juta yang didapat dari Google, Nintendo dan Pokemon Company. Dalam pembuatannya ini Hanke menggunakan data yang sebelumnya di dapat dari permainan Ingress. Tapi tak sekedar menggunakan data dari game Ingress, karena Hanke juga menambahkan fitur lain seperti Pokestop dan Gym yang dapat lebih memanjakan pengguna game Pokemon Go. Dengan segala persiapan dan dukungan yang ada akhirnya game Pokemon Go ini hadir pada tanggal 6 Juli lalu di beberapa negara seperti Amerika Serikat, Australia dan Selandia Baru.
Sejak hari pertama peluncuran, game karya John Hanke ini langsung banyak diminati. Tak ayal bila kemudian berhasil menduduki urutan tertinggi di toko aplikasi #Android maupun iOS. Tak hanya itu game yang didukung oleh Pokemon Company yang bekerja sama dengan Nintendo dan Niantic Labs ini juga mampu menarik keuntungan hingga US$ 2 juta per hari.
Comments
Post a Comment